Lambang Negara Terinspirasi dari Hewan Mitologi | Mitologi Indonesia
Sepertinya, hampir setiap negara punya mitologinya masing-masing, ya. Yang paling terkenal pastinya ada Mitologi Nordik atau Skandinavia, Yunani, Jepang, dan masih banyak lagi. Semuanya punya latar belakang tersendiri yang beberapa dari kita sukai atau kagumi. Tapi, jangan salah—Indonesia juga punya mitologinya sendiri, lho! Dengan mempertimbangkan banyaknya budaya dan etnis di negara kita, mitologi dari setiap daerah pun pastinya beragam. Mitologi Indonesia kerap disebarkan dari mulut ke mulut, dan topiknya pun beragam. Beberapa menjelaskan awal mulanya terjadi sesuatu, kisah dewa dan dewi, bahkan hal supernatural sekali pun.
Sebelum masuk ke pembahasan coba tebak potongan lirik lagu di bawah ini ya.
Garuda pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot Proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Coba tebak judul lagu ini sudah ada hintnya loh. Yups tepat sekali, garuda…
Nah bagi kamu yang belum tau, lagu ini merupakan salah satu lagu nasional Indonesia yang berjudul Garuda Pancasila.
Jadi seperti yang kalian ketahui bahwa garuda merupakan lambang negara Indonesia, namun tahukah kalian bahwa garuda merupakan hewan mitologi dari kepercayaan umat Hindu. Berdasarkan mitologi yang diyakini garuda merupakan burung yang berani melawan kezaliman hingga titik darah penghabisan. Maka dari itu garuda dijadikan sebuah simbol dari negara dengan harapan dapat memberantas kezaliman hingga akhir dan menjunjung tinggi keadilan.
Wujud garuda sendiri digambarkan memiliki bulu putih yang tampak seperti elang, berbulu emas, namun dengan badan yang tampak seperti manusia. Dikatakan juga bahwa badannya besar hingga dapat menutupi matahari yang tampak dari pandangan manusia, wow sangat besar ya.
Alasan utama mengapa garuda dipakai sebagai lambang negara karena saat itu Indonesia di bawah kepemimpinan Soekarno sedang dalam proses mencari jati diri. Soekarno melihat bahwa Indonesia sangat jaya pada masa kerajaan-kerajaan umat Hindu dan Budha. Dalam menentukan lambang negara, Soekarno melakukan sebuah sayembara dan akhirnya beliau tertarik dengan rancangan Sultan Hamid II yang merupakan burung garuda. Setelah mendapatkan revisi desain berkali-kali, lalu lahirlah final dari rancangan burung garuda pada tanggal 20 Maret 1950 yang akhirnya terus dipergunakan hingga saat ini.
Komentar
Posting Komentar